Parents Factor

Filed under by amii58 on 15.56


            Ini cerita temen gue. Sebut aja Nona X. Jadi gini, dia punya pacar dan udah hampir 2 tahun berjalan. Mereka udah saling  tahu gimana luar-dalemnya termasuk soal keluarganya masing-masing. Lalu mereka tiba-tiba putus dikarenakan alasan ketidakcocokan. Tanpa diketahui pihak keluarga masing-masing. Nah, pada suatu hari Nona X bertemu dengan lelaki lain, sebut saja Tuan Y. Tuan Y adalah lelaki yang baru dikenalnya kurang lebih 2 bulan. Selama itu pula Tuan Y melancarkan aksi PDKT-nya secara intens. Nona X merasa nyaman dekat dengan Tuan Y ini, sehingga pada akhirnya mereka pun jadian.
            Minggu pertama hubungan mereka lancar bak jalan tol. Gak ada gangguan, halangan, hambatan. Mereka memamerkan kebahagiaannya pada semua orang, dan gue jadi korbannya *nangisngiri*. Ya pokoknya dunia serasa milik berdua dan yang lain ngontrak deh. Euphoria minggu pertama, maklum.
            Minggu kedua, ketegangan mulai muncul. Nona X teringat kembali dengan sang mantan. Entah kenapa karena hal itu terjadi tiba-tiba. Ikatan bathin mungkin ya? Nostalgia kenangan saat bersama sang mantan ini pun diketahui oleh Tuan Y. Dan Tuan Y gak emosi *walaupun hati kecilnya iya*. Dengan alasan cinta, Tuan Y tidak memusingkan masalah nostalgia ini. Dan sikap Tuan Y ini membuat Nona X malu sehingga dia memutuskan untuk melupakan masa lalunya dan mencoba menjalani masa depannya dengan Tuan Y.
            Minggu ketiga, ketegangan lain datang. Dan itu adalah faktor keluarga. Jadi gini, suatu hari Nona X minta diantar Tuan Y buat pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah, Nona X dimarahi oleh Ibu.
            “Ngapain pulang sama Y? Mana Z?” Tanya ibunya *Tuan Z=sang mantan*
            Nona X diem.
            “Putus ya?” timpal ibunya.
            Nona X tambah diem.
            “Kenapa putus? Pokoknya ibu gak mau tahu kamu harus balikan lagi sama Z.”tuntutnya.
            Nona X menangis sejadinya.
            Saat Nona X ini menangis, dia nelpon gue, cerita segala kejadiannya dari awal ampe akhir. Dan gue sesaat cuma diem, bingung mau komentar apa. Yang keluar dari mulut gue cuma “Sabar ya X” atau “Udah lo nangis aja puasin dulu biar lega”. Lalu akhirnya Nona X memutuskan telpon dan melanjutkankan kegalauannya.
            Gue lalu berpikir. Restu orangtua. Bukankah mereka masih pacaran? Pacaran kan sama halnya kayak berteman. Bukankah Nona X juga masih kuliah? Kayak mau nikah besok aja pake setuju-gak setuju. Dan gue berpendapat bahwa sikap Ibu nya X itu sedikit berlebihan. Apalagi mengingat bahwa Ibunya X ini orangnya cuek, gak pernah bahas soal pacaran, katanya.
            Orangtua memang sangat penting dan mereka adalah prioritas di hidup kita. Keinginan orangtua adalah ingin anaknya bahagia. Dan ucapan orangtua jarang salah. Tetapi menurut gue, kita pun berhak untuk menentukan kemana jatuhnya pilihan kita. Termasuk soal pacaran ini. This is our way! We are The Driver. Kita yang pegang kendali atas jalannya kehidupan kita sepenuhnya. Dan sekali lagi menurut gue, orangtua gak bisa memaksakan keinginannya. Kebahagiaan dan kesedihan kan kita yang menjalani. Kalau pilihan orangtua kita salah, dan berujung pada kesedihan, orangtua emang tau rasanya persis kayak gimana? Engga kan? Cuma kita yang jelas-jelas akan merasakan kebahagiaan dan kesedihan itu.
            Tapi, balik lagi ke prinsip awal bahwa orangtua itu prioritas. Selama kita belum berkeluarga sendiri, kita masih harus mengikuti orangtua.  Kalo gak sependapat? Ngomong! Kasih pengertian sama mereka bahwa apa yang kita mau itu begini, begini, begini. As I said, orangtua itu cuma ingin anaknya bahagia. Jadi ya semaksa-maksanya orangtua kalo itu bikin anaknya gak seneng mau gimana lagi, mereka gak bisa terus push.
            Pas gue kasih saran ini ke Nona X, dia akhirnya dapet restu dari Ibunya buat pacaran sama Tuan Y. *Tuhkan kata gue juga apa*. Gue selalu meyakini bahwa komunikasi yang baik akan berujung pada kerukunan dan kedamaian. Ya, seperti Nona X sekarang ini yang udah gak galau :p

What's wrong with Me? With this situation?

Filed under by amii58 on 06.36

     Pernah mengalami awkward moment dimana lo gak ditanya bahkan disapa oleh orang terdekat lo?

     Ya, gue pernah.

Pertanyaan pertama yang terlintas pada saat awkward moment itu berlangsung adalah : "Apa salah gue?"Mau tanya ke orang lain gak mungkin, mau tanya ke oknum-nya langsung lebih gak mungkin lagi. Alhasil ya gue cuma bisa bengong dan mengernyitkan dahi sambil memutar otak, mencari apa kesalahan yang pernah gue lakuin tanpa gue sadari. Sempat terlintas juga bahwa keadaan ini diciptakan hanya untuk ngasih surprise ke gue. Lalu gue inget-inget lagi ya gak mungkin lah, ini bukan hari ulang tahun atau hari spesial buat gue. Sikap yang muncul pada diri gue saat awkward moment tersebut adalah manyun, cemberut, menekuk muka, dan apapun lah istilah yang menunjukkan ke-tidak-unyu-an. Sebenarnya sikap tersebut lebih kepada suatu kode. Ya, kode agar oknum ini tahu bahwa dia berhasil menciptakan situasi se-awkward ini.

Back to the topic.

Sebenarnya situasi "tidak disapa" atau "tidak ditanya" itu bisa disebabkan oleh beberapa hal. Dan mungkin kebanyakan hal yang gak kita sadari. Lalu bagaimana kita melewati situasi ini? Stop berpikir bahwa kita harus melewati tanpa menghadapi. Face it first then Let it flow! Oke, jadi bagaimana kita menghadapi situasi ini?

Pertama, jangan terhanyut dan terbuai oleh rumusan-rumusan tentang "Apa salah gue?" di dalam otak lo. Percaya, itu cuma bikin tensi lo naik! And yeah, bikin lo pusing sendiri. Berpikir tentang apa kesalahan kita itu perlu bahkan harus. Itu membuat kita instrospeksi terhadap diri kita sendiri. Yang dilarang itu terhanyut dan terbuai. Apalagi sampe harus nangis bombay berjam-jam. It's a big NO!

Kedua, jangan terhanyut dan terbuai dengan situasi. This is an awkward moment, so please don't make it MORE awkward. Misalnya, lo gak disapa dan ditanya, lalu karena lo kesal digituin seperti gue, maka lo akan ber-defense dengan memasang wajah terjelek lo alias cemberut. Itu hanya akan membuat suasana semakin panas sepanas wajan diatas kompor. Biasa aja, tenangkan diri lo, dan tekankan bahwa "Mereka adalah orang terdekat kita dan ini hanya sementara."

Ketiga, jangan pernah melontarkan pertanyaan "Salah gue apa ya?" kepada oknum. Kalo dipikir secara pendek mungkin ya inilah cara tercepat agar situasi cepat usai, padahal SALAH BESAR. Menurut gue oknum itu jangan diberi pertanyaan begitu, salah taktik namanya. Oknum seperti ini kan mengeluarkan taktik silent *dengan tidak menyapa dan tidak bertanya*, maka kita juga harus memberlakukan taktik itu sebaliknya.

Keempat, SABAR. Ini adalah kunci dari segala kunci. Tinggal tunggu waktu saja. Manusia gak mungkin berlama-lama mampu dengan tidak berkomunikasi dengan manusia lainnya. Bukankah manusia perlu bersosialisasi? Nah, apalagi oknum adalah orang terdekat kita. Komunikasi udah pasti menjadi sebuah kebutuhan.

Itu lah kira-kira step-by-step yang menurut gue aman "dikonsumsi". Intinya sih jangan kemakan dengan situasi yang akhirnya membuat kita jadi galau sendiri. Enjoy it! Manusia itu gak selamanya senang dengan perilaku kita. Dan yang perlu diingat adalah, kalo oknum udah mereda kita harus lebih hati-hati dalam bersikap. Jangan sampai awkward moment ini terulang untuk ke-sekian kalinya.

What's your plans?

Filed under by amii58 on 04.33

Apa yang akan kamu lakukan setelah selesai semester ini? - menyusun skripsi
Apa yang akan kamu lakukan setelah menyusun skripsi? - wisuda
Apa yang akan kamu lakukan setelah wisuda? - bekerja
Apa yang akan kamu lakukan setelah bekerja? - bekerja lagi
Apa yang akan kamu lakukan setelah bekerja lagi? - menikah
Apa yang akan kamu lakukan setelah menikah? - mempunyai anak
Apa yang akan kamu lakukan setelah mempunyai anak? - hidup bahagia bersama keluarga utk esok, lusa dan seterusnya
Apa yang akan kamu lakukan besok, lusa, dan seterusnya? .....

Rencana hidup itu sangat klasik. Dan sebuah rencana akan berjalan lebih mudah apabila sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Kisah KKN part 1

Filed under by amii58 on 02.33

     Halooo pemirsa, seperti biasa blog ini terbengkalai *lagi* karena urusan dunia nyata *sok sibuk*. Anyway, sebenarnya banyak sekali yang pengen saya ceritain, dimulai dari cerita yang ini dulu deh...

     Jadi gini, sebulan yang lalu saya sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN ini adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa/i tingkat 3. Sebenernya saya suka agak parno ya denger kata KKN. Gimana engga, kakak-kakak tingkat sering banget cerita kalo KKN tuh A, B, C, sampai Z, dan yang mereka ceritakan tuh hal-hal yang gak enaknya. MasyaAllah :(. Intinya saya udah sama sekali gak interest deh dengan yang namanya KKN.
     Tibalah hari dimana diumumkannya pembagian kelompok dan lokasi KKN. Saya buka website Kampus, dengan hati yang harap-harap cemas serta galau dan bimbang *lebay euyy!*, dan Saya Kharina Utami, Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, ditempatkan diii....


LENGKONG!!!
*salah euy!*
 
Ini dia daftar anggota kelompok KKN ane!
     "Wow, KKN di Taraju ternyata. Jauh dong ya? Eh tapi keren euy nama Desanya, Kertaraharja, berasa nama ningrat gitu"
Begitulah, pikirku...

      Begitu lihat daftar nama anggota kelompok, saya nyari-nyari nama yang seenggaknya familiar, nyari-nyari nama siapa tau ada temen yang sekelompok. Dan dari daftar nama sebanyak 21 orang itu, mata saya tertuju pada nama SARI HARTANTI SUDARSONO. Dia temen sekelas saya. Bersyukurlah saya dalam hati.
"Yaaa, seenggaknya ada yang kenal lah 1 orang. Biar gak krik banget."
Nama yang lainnya asing banget, gak ada satupun yang saya kenal.
"Gak apa-apa deh gak pada kenal juga, yang penting nantinya bisa satu hati." 
Batinku....

     Begitu saya selesai memelototi daftar nama itu, saya beralih ke twitter untuk update!! *anak gaul ceritanya*. Intinya saya nge-twit bahwa lokasi KKN saya itu di Kertaraharja. Siapa tau kan ada teman yang bernasib sama dengan saya. Dan ternyata selang beberapa menit, udah ada yang me-reply twit saya, dan itu adalah saudara IRPAN. Dia tuh temen SMA saya, emang gak sekelas sih tapi dulu pernah bareng-bareng pas kita masuk ekskul kesenian.
"Alhamdulillaaaah..! Nambah lagi nih temen!"
      Dari situ saya asik twitter-an sama Irpan, dan lama-lama Timeline saya penuh dengan obrolan-obrolan mengenai KKN *sayang gak sampai jadi trending topic*. Sempet ngiri juga pas baca salah satu twit temen saya yang katanya udah dapet sms dari temen sekelompok KKN-nya.
"Lah, kok saya belom dapet sms ya? Apa jangan-jangan orang lain pada gak buka website? Atau mungkin anak-anaknya pada cuek? Waduuuhh"
Riweuh. Lebay. Emang -.-

     Sempet mau saya sms-in semua anggota pada hari itu juga. Tapi niat tersebut urung karena mama saya bilang...
"Teteh diem aja kali, gak usah gatel! Biarin aja dulu."
Mama emang tau saya ini gimana :D

     Nah, segitu dulu pengalaman KKN dari saya, tunggu posting selanjutnya ya!! Semangat! ;)

Euforia Jatuh Cinta Versi Originalku

Filed under by amii58 on 06.34

     Sedih banget deh gak bisa pake blognya beswan Djarum, padahal kan lagi ada kompetisi tuh. Tapi yasudah lah ya tak usah menyalahkan situasi. Gak bisa login bukan berarti gak bisa ngungkapin bagaimana Euforia Jatuh Cinta saya ;)
     Kalau untuk jatuh cinta, saya ini tipe orang yang gampang banget menaruh perasaan kepada orang lain. Gampang simpatik. Gampang terkesan. Ya gitu deh gampang-an. Waktu duduk di bangku SMP kelas 1 aja saya udah naksir sama cowok di kelas sebelah. Dan zaman SMP saat itu, tau sendiri lah ya, bisa dibilang zaman jahiliyah dimana selalu ada kebodohan demi kebodohan akibat puber fase I. Diantaranya :

  1. Lewat didepan kelas nya bareng temen se-genk pas jam istirahat sambil liat-liat barangkali ada si doi dan ketika si doi ngeliat balik, kita langsung ngabrit sambil cekikikan. *aduh ngapaiiin coba -_-*
  2. Kalo kelas doi belum bubar tapi kita udah bubar duluan, sengaja jadi sok rajin beresin kelas dan sebagainya, padahal bukan piket hari itu. *demi cinta. switswiww*
  3. Minta tolong ke temen deketnya buat nyomblangin dan nyuruh si doi ngehubungin kita duluan.
  4. Miss Call-in nomor telepon rumahnya disaat hari ini gak ada kabar darinya. *ini sebenernya useless banget. Nge-miss-call telepon rumah? Helloooo??*
  5. Pulang sekolah bareng dan memilih untuk jalan kaki, biar bisa ngobrol lama. *padahal kaki udah pegel*
  6. dan masih banyak lagi kebodohan-kebodohan lainnya.....
Ya begitulah masa puber saya di zaman SMP. Masuk ke SMA, cerita cinta nya udah beda dong, sudah mulai transisi dari masa 4L4y.
     Duduk di bangku SMA, kisah cinta saya diawali dengan pacaran sama anak SMA lain. Dulu saya tuh paling anti pacaran sama anak satu sekolahan. Karena trauma di zaman SMP dulu kali yah,hihi. Yang paling saya pengen disaat itu adalah keluar di malam minggu! Waktu itu emang lagi ngetren dating di malam minggu. Sedangkan saya termasuk anak pingitan, jangankan pengen keluar malem, main di siang hari pun gak boleh lama-lama. Alhasil selama pacaran sama doi, kita cuma ketemu seminggu sekali, di hari minggu, dari jam 3 sampai jam 5 sore. Sayang kami hanya mampu bertahan seperti ini selama... 1 bulan!!! Yapp, benar, SEBENTAR PEMIRSA!
     Menurut catatan saya, saya gak pernah pacaran lebih dari waktu 3 bulan. Kebanyakan sih putus cinta karena bosan, atau mau menghadapi ujian, dan parahnya putus cinta karena salah satu ada yang nyeleweng *aduh anak muda -_-*
     Masuk di kelas 3 SMA, persoalan cinta menjadi lebih kompleks. Saya mulai banyak memendam perasaan, menahan rasa yang bergejolak dalam hati. Saat itu saya jatuh cinta pada sahabat saya sendiri. Berawal dari sering main bersama, beraktivitas bersama, sampai banyak cerita yang kami bagi bersama, perasaan itu tumbuh menjadi besar. Sebenarnya sih kami udah saling kenal dari waktu Taman Kanak-Kanak, dan dulu itu kami sempat "dijodohkan" oleh guru-guru kami *konyol*. Ternyata saya tidak hebat dalam hal memendam perasaan, meskipun awalnya hanya 1 orang yang tau bahwa saya menyimpan perasaan pada dia, tapi lama-kelamaan teman dekat saya yang lain mulai mengetahui nya. Walaupun saya selalu menyanggah ketika ditanya. *iyalah jaim*. Hingga akhirnya, jarak waktu 4 bulan dia mengungkapkan perasaannya kepada saya, dan alhamdulillah perasaan ini tidak bertepuk sebelah tangan. *horeeee...!*. Tapi saat itu kami belum resmi pacaran karena takut hubungan baru ini akan merusak hubungan lama kita yang sudah dibangun sejak lama. Awalnya sih begitu.. ^_^
     Banyak kenangan di masa itu. Nonton konser bareng. Pergi kursus bahasa Inggris bareng. Keluar main di malam hari bareng. Adventure ke tempat-tempat baru bareng. Belajar bareng. Kami jadi lebih sering bersama.
     3 tahun kami lewati bersama, seiring dengan bertambahnya kesibukan masing-masing, hubungan kami mulai renggang, sering berantem, berselisih paham, sampai hal-hal sepele pun jadi masalah. Dan tahun kemarin kami sempat putus dan itu membuat saya terjatuh. Gimana enggak, dia adalah sahabat saya, kakak saya, kekasih saya, segalanya untuk saya. Sempat merasa kehilangan tapi kami masih tetap menjaga silaturahmi. Awal yang baik kenapa harus diakhiri dengan yang tidak baik kan?
    Sekarang? Ya beginilah. Dia masih selalu ada untuk saya. Begitupun saya. Saya tahu perasaan dia. Dan dia pun tahu perasaan saya bagaimana. Kami saling tahu, tapi tidak untuk diungkapkan. Tidak untuk saat ini.

Chloe - It's all about TRUSTING!

Filed under by amii58 on 19.58

     Kemarin saya main ke tempat penyewaan DVD langgangan saya. Seperti biasa ketemu weekend selalu pingin nyewa kaset buat refreshing, apalagi selesai weekend langsung ketemu UTS. Pilih-pilih kaset di rak "New Release", gak ada yang menarik perhatian saya. Beralih ke rak yang lainnya dan mata saya langsung tertuju pada satu kaset, "Chloe".

Liat covernya sih yang terbayang oleh saya, ini film ber-genre horror yang ada hantunya atau pembunuh yang ngejar-ngejar pake pistol #duh. Pas saya kasih ke mbak kasirnya dia bilang...
Rame kok teh, gak ada hantu atau darah-darahnya. Cuma film nya emang sedikit harus mikir.
Emangnya tampang saya oon gitu ya ampe ada penekanan kata di harus mikir -_-
Akhirnya saya pilih film Chloe beserta beberapa film lainnya bergenre comedy.
     Sampai dirumah langsung nyiapin cemilan dan beberapa properti seperti bantal, boneka dan sarung *ini mo tidur apa nonton sih*. Setelah semuanya siap, film pun saya play.
     Adegan awal sih saya udah bisa sedikit baca. Film ini nyeritain tentang Krisis dalam Rumah Tangga *tuhkan terbukti kalo saya gak oon*. Pemeran utamanya itu Catherine (Julianne Moore) seorang dokter sukses yang mempunyai suami David (Liam Neeson) seorang dosen. Kesibukan suami-istri ini membuat hubungan rumah tangga mereka menjadi renggang. Belum lagi masalah anak mereka, Michael (Max Thieriot) yang menginjak masa remaja. Suatu hari Catherine ingin membuat birthday surprise party untuk suaminya, tapi rencana ini gagal dikarenakan David yang berada di luar kota mendadak tidak bisa pulang karena terlambat sampai di bandara. Kecurigaan Catherine pun muncul. Dia curiga bahwa suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Lalu di hari selanjutnya Catherine bertemu dengan wanita bernama Chloe (Amanda Seyfried). Dia membayar Chloe untuk menggoda David dengan maksud menguji kesetiaan suaminya ini.
     Chloe menceritakan setiap pertemuannya dengan David yang diinstruksikan oleh Catherine. Awalnya berjalan lancar, tapi lama-kelamaan Chloe melangkah terlalu jauh, selalu mengambil langkah sendiri tanpa instruksi dari Catherine, ya bahasa kerennya sih jadi sotoy gitu. Sampai pada akhirnya rencana ini kacau dan melibatkan sang anak, Michael. Chloe menjadi terlalu ikut campur ke dalam kehidupan Catherine sehingga rencana ini malah jadi boomerang baginya.
     Saya sih udah ngira ya, bahwa si Chloe ini orangnya terlalu ikut campur dalam hubungan rumah tangga orang. Udah jelas si klien mintanya A, malah ditambahin B,C,D *sewot*. Di 15 menit terakhir mulai ketahuan bahwa sebenarnya Chloe tidak benar-benar bertemu dengan David. Jadi semua cerita pertemuannya itu cuma bohong belaka. Dan udah jelas bahwa si David ini gak berselingkuh. Tapi Chloe sudah terlanjur masuk ke kehidupan Catherine, masalah-masalah lain pun timbul.
     Kesimpulan saya setelah nonton film ini, agak ngantukkin juga sih, banyak adegan ngobrol sementara saya lebih suka film yang talk less do more *iklan*. Tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini :
1. Kepercayaan. Hidup dalam rumah tangga itu kan udah lebih dari 15 tahun, harusnya pasangan suami-istri bisa saling menjaga kepercayaannya. Saling terbuka dan sesibuk apapun selalu menyediakan sedikit waktu untuk keluarga agar harmonis.
2. Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Nah, kalau ini saya pun ngalamin sendiri. Kita harus hati-hati dalam memberi kepercayaan. Jangan sampai baru aja kenal 1 hari, udah percaya begitu aja pada setiap perkataannya. Harusnya sih ada bukti otentik dulu, baru percaya.
     See? This Movie is all about TRUSTING! ^_^

Janji itu...

Filed under by amii58 on 02.52

Janji itu hakikatnya harus ditepati.
Minta maaf lah apabila janjinya tidak dipenuhi.
Dan bila berjanji lagi, janganlah mengingkari.


-for mr.R

Doing Something In Under Pressure, Good or Bad Habit?

Filed under by amii58 on 21.56

     Perkuliahan di semester 6 sudah dimulai. Kali ini saya cuma ngambil 7 mata kuliah ditambah dengan KKN. Sudah hampir selesai lah ya, tinggal 1 tahun lagi kalau lancar, amin, mudah-mudahan :) Mata kuliah semester ini gak terlalu banyak, rumit dan ribet seperti semester kemarin kalau dilihat secara kasat mata *ya kali mata kuliah diterawang dulu*
     Tugas mulai bermunculan. Diawali dengan tugas dari mata kuliah Internal Audit. Tugasnya bikin makalah dengan temanya Peranan Audit Internal dalam Menunjang Pengendalian Internal. Makalah dibuat per kelompok maksimal 4 orang.

Gampang lah. Googling juga pasti langsung ketemu.
    Ya. Pikiran saya agak songong dan terkesan menyepelekan.
    Sudah menjadi kebiasaan dan bisa dibilang ciri khas kali ya, yang namanya tugas kelompok sama saya itu hampir 90% nya saya sendiri yg megerjakan. Dimulai nyari bahan, ngolah bahan, sampai finishingnya. 10% nya? Bantuan do'a dari temen-temen sekelompok :D Dan kalau pun temen sekelompok saya nawarin bantuan buat ngerjain bareng. Saya banyak nolaknya. Jujur aja, agak kurang percaya gitu kalau orang lain yang ngerjain :p *belagu*
    Hari demi hari berjalan seperti biasanya *kuliah-pulang-main-kuliner-tidaklupabobosiang*. Tugas kuliah pun nambah dari hari ke hari. Dan setelah dikumpul-kumpul, ada 3 makalah yang harus dibuat per kelompok dengan deadline 2 minggu harus dikumpulkan *gak penting lah individu/kelompok, toh buat saya sama artinya itu tugas individu :D*
     3 hari...
     5 hari...
     seminggu...
     seminggu 2 hari...
     seminggu 4 hari...
     *tersadar kalau makalah belum disentuh!*
Ya Alloh gimana ini tugas beberapa hari lagi tapi belum dimulai sedikit pun! *kalang-kabut* *mondar-mandir-gak-jelas*
     Malam harinya langsung lah saya riweuh bergelut dengan komputer dan koneksi internet yang sangat menguji adrenalin *koneksi lemot + tugas yg buru-buru = naik tornado 2 putaran*. Sekalinya koneksi meningkat, itu bahan yang dicari gak ada! Gak kena sama tema. Rasanya udah pengen banting aja ini mouse sama keyboard, tapi seketika tersadar kalau di sebelah ada sang mama yang udah merhatiin gelagat banting-membanting dari saya.
Kumaha ieu... Ah, besok pulang kuliah ke perpus ah sugan ada bukunya!
     Merasa sudah menemukan solusi, saya pun log out dari dunia Googling dan langsung masuk kamar untuk tarik selimut. *Aehhhhhhh...*
     Besoknya...
     Seperti yang sudah direncanakan semalam, saya pergi ke Perpustakaan kampus. Rak demi rak saya liatin. Mencari-cari buku yang dimaksud. Tapi... GAK ADA! Dunia pun seketika gelap gulita, ditambah hujan deras dan petir menyambar *berasa sinetron yang nyampe 1000 episode*. Sempat putus asa dan mau nyerah aja sama temen-temen sekelompok. Mohon ampun sama mereka karena gak sanggup menyelesaikan amanah. Tapi... Urung. Masa iya mau nyerah gitu aja!
     Pulang kerumah sore hari, dengan niat langsung nyamber komputer dan mulai mengerjakan tugas demi tugas. Dengan bahan yang minimalis, saya keluarkan jurus seribu-kata-dan-berbelit-belit ala Kharina Utami. Ya. Buat menuhin makalah aja biar gak cuma 10 lembar *miris*. Tugas semuanya selesai pada jam 3 dini hari. Sudah lewat waktu ngantuk, mau tidurpun susah. Mau gak mau harus dipaksa tidur karena besok kuliah pagi.
     Begitulah drama saat mengerjakan tugas. Hampir sering saya mengerjakan tugas saat time crisis. Padahal waktu sebelum-sebelumnya saya gak terlalu sibuk dan kalau menyicil tugaspun kayaknya bisa santai. But that's not so me. Ngerjain sesuatu dalam keadaan santai malah bikin otak saya kaku, lemot, dan gak bisa berpikir lebih luas.
     Kebiasaan baik atau buruk ya? Kalau buat saya sendiri sih keduanya ada. Baik, karena tugas yang saya kerjakan bisa lebih bagus, itu karena otak saya bekerja lebih luas mungkin ya. Buruk, karena bekerja dibawah tekanan itu capek, terburu-buru waktu, riweuh dan sebagainya. Tapi hal itu kembali lagi ke pribadi masing-masing bagaimana menyikapinya. Alangkah baiknya sih kita mengerjakan sesuatu gak terburu-buru, lebih terencana supaya hal tersebut matang.
     Segitu dulu aja kali ya share dari saya. Mau lanjut ngerjain tugas untuk minggu depan nih, hehe. Semangat!! Have a nice day :)


     

Really Inspired Man

Filed under by amii58 on 16.51

     Tadi malem Indonesian Idol 2012 tayang gak biasanya, jam 10. Acara ini emang udah jadi favorit saya, selalu ditunggu-tunggu. Dan episode kali ini, memberi kesan tersendiri buat saya. Ada kontestan, Kakek-kakek usia 66 tahun *bayangin,66 tahun men!*. Awalnya saya ngira, ah paling mau lucu-lucuan. But it's not! Dia nyanyi keren banget bak penyanyi rock yang suaranya serak-serak seksi. Powerfull dan gak fals! I really enjoyed his voice. Namanya Opa Felix asal Menado. Dan selesai beliau nyanyi, Agnes sang juri bertanya,

Kenapa ikutan Indonesian Idol om?
Sebenernya saya kesini nganter cucu, but he's rejected. Saya bernyanyi untuk istri saya. Dia lagi stroke.
Terus juri yang lainnya, Anang...
Oooh! Ada yang mau disampaikan buat istrinya om?
Baby, Darling.. This is for you,  I love you
     Daaaaaaan kemudian saya terdiam. What a sweet, sweet, sweet things! Sebegitu cintanya beliau sama istrinya, dan demi istrinya beliau rela mengantri untuk tampil didepan juri. Itu DEMI ISTRINYA. Aaaww :').
Anang : Usia berapa om sekarang?
Opa : Saya 66 tahun.
Anang : Kalau istrinya?
Opa : Dia 69 tahun.
Agnes : Oh, lebih tua istri om ya.
Dhani : Cantik om?
Opa : Iyalah, biar tua dia cantik, makanya saya ambil.
     Seketika ketiga juri pun tertawa. Nyablak tapi tetep manis kalau buat saya.
Agnes : Ada saran gak om buat kita-kita yang masih muda?
Opa : Don't ever extend the errors, solve it now. Selesaikan masalah sekarang juga, komunikasi adalah jalannya. *kurang lebih begitu lah ya*
     Jarang sekali ada seseorang di usia nya yang segitu, tapi masih punya semangat, dan begitu mencintai istrinya bagaimana pun keadaannya. Sungguh bikin saya terharu dan yang pasti memberi pelajaran buat saya.
1. Selalu berpikir positif dan tetap semangat apapun dan bagaimanapun keadaannya.
2. Mencintai seseorang sepenuh hati dalam keadaan apapun dan selalu berusaha membahagiakannya.
3. Jangan pernah memperpanjang suatu masalah. Selesaikan saat itu juga.
     Pada akhirnya Opa Felix gagal dan gak dapet Golden Ticket ke Jakarta karena faktor "U" :D
Tapi sungguh ya tayangan tadi malem mengispirasi saya dan mungkin semua orang yang nonton. Dan di akhir tayangan, beliau bilang...
I fail, but my heart always for you...
Yes Opa, my heart is always for you too..... :')

I Just Do It My Best

Filed under by amii58 on 03.09

     Laaaaaanjut..!!
     Hari yang dinantikan telah tiba. Seleksi tahap II penerimaan Djarum Beasiswa Plus dimulai hari Kamis, 29 September 2011. Aku pake kemeja item, jas almamater kampus, jeans, dan wedges krem favoritku. Im ready to go!
     Sesampainya di Kantor Djarum, ternyata udah lumayan banyak orang menunggu. Padahal aku kira bakal kepagian, hehe. Ada sekitar 30 mahasiswa/i dari Kampusku, karena memang untuk Tasikmalaya baru Universitas Siliwangi-lah Kampus yang menerima Beasiswa Djarum. Mahasiswa yang lolos tahap I ada dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Ekonomi, setahuku. Beberapa orang ada yang aku kenal duluan, dan beberapa lainnya kenal barusan :p
     Jam 08.00. Ya. Ngaret. Biasa. Kami dipindahkan ke ruangan yang sepertinya itu adalah ruang rapat. Kami duduk manis, siap nunggu instruksi. Sebelum tes dimulai, ada perkenalan dari pihak Djarum, menerangkan apa itu Djarum Beasiswa Plus (DBP). Sekitar 30 menit kemudian baru kami memulai Psikotes.
     Soal psikotes lumayan susah sih. Ada beberapa soal yang aku lewat karena waktunya habis dan ada juga yang dilewat karena susah. Selesai soal psikotes, lanjut menggambar (loh?). Kami disuruh menggambar di selembar kertas. Dan asal kalian tau, aku paling gak bisa kalau udah disuruh gambar, ampun deh. Alhasil aku cuma gambar sebisanya yang mungkin gak sesuai dengan captionnya, ya sudahlah.
     Selesai psikotes, kami yang berada di ruangan itu dibagi menjadi 2 kelompok untuk melakukan diskusi. Jadi kami dikasih kasus terus disuruh memecahkan kasus itu berdasarkan pendapat dari 15 orang. Sempet susah sih untuk sampai pada kata mufakat.
     3 tes udah dilewatin. Kami pindah ruangan untuk MAKAN SIANG. Alhamdulillah :D
     Box nasi udah siap aku bongkar. Nasi timbel, ayam goreng, sayur asem, sambal, asik langsung tancap ah! Dan kemudian....

Ada yang namanya Kharina Utami?
 Iya, Saya. (sambil ngacungin tangan dan mulut penuh makanan)
Kesini dulu yuk.
Oh, iya Teh! (sibuk beresin box nasi, dan setengah gak rela menunda makan)

Aku : Ada apa ya Teh?
Teteh : Hmm, gak tau tuh, ada yang mau ngobrol sama kamu :)
Aku : Waduh, ngobrol apa ya. Takut.
Teteh : Hayoo ngobrol apa hayoo (berlagak nakutin)
Aku : .......

      Aku diantar ke suatu ruangan, dan disana udah ada yang nungguin. Pak Herman. Dan aku baru inget bahwa itu adalah wawancara, ya Alloh --".
Pak Herman : Kharina Utami? Silahkan duduk.
Aku : Iya pak, makasih. (duduk)
P.H : Kamu dari jurusan Akuntansi ya, hmm..
Aku : Iya pak :D
P.H : Saya tertarik sama lamaran yang kamu isi. Sebenarnya dari tahap I juga kami sudah punya calon untuk penerima beasiswa ini. Apa sih yang kamu tau tentang Djarum? Terus apa yang bikin kamu tertarik untuk menjadi penerima DBP?
Aku : Djarum itu perusahaan rokok terbesar menurut saya di Indonesia. Saya tertarik melamar DBP soalnya kakak tingkat saya bilang, menerima beasiswa Djarum itu gak cuma dapet uang aja, tetapi pengalamn kita pun bertambah.
P.H : (senyum dan mengangguk-angguk). Kamu suka nyanyi ya? Oooh, kamu juga dagang ternyata, jualan apa?
Aku : Iya pak, kebetulan memang dari kecil saya diarahkan ke dunia musik. Alhamdulillah bisa berprestasi juga disana. Saya jualan online Tas Etnik pak, lumayan untuk nambah uang jajan.
P.H : (senyum lagi)
     Selama wawancara gak ada sama sekali perasaan tegang. Yang ada malah Pak Herman banyak cerita tentang Djarum, khususnya tentang DBP.
P.H : Ya sudah, kamu bisa kembali ke tempat, tolong panggil temennya ya.
Aku : Iya pak, terima kasih.
     Keluar dari ruangan itu, langsung aku diserbu anak-anak.
Mi, abis diapain?
(eeeet dah --") Ya gitu aja diwawancara biasa, kayak ngobrol kok. Santai aja ;)
     Gak enaknya jadi orang yang pertama di wawancara itu, mesti nungguin temen-temen yang lain selesai, baru bisa pulang. Tapi selama nungguin, aku ngobrol sama kakak-kakak Beswan 26 (sebutan untuk penerima Beasiswa Djarum, 26 adalah angkatan mereka). Mereka cerita tentang pengalaman seru selama menerima beasiswa, dan (lagi-lagi) aku ngiler, semakin besar harapan aku untuk bisa keterima.
     Jam 3 sore, selesai sudah seleksi tahap II, dan aku langsung pulang. Untuk hasilnya, seperti biasa nanti ditelepon oleh pihak Djarum.
     Yaaa, begitulah cerita seleksi tahap II nya, sisanya dilanjut nanti yaaa, cemungudh ceman-ceman \(^_^)/ *baaaah,alay!

Inilah Langkah Awalnya

Filed under by amii58 on 19.44

Yang mau ikutan Beasiswa Djarum, ambil formulirnya di Himatansi. Kasih tau yg lain ya! :) - Rifani
     Selesai baca sms itu, langsung aku foward ke temen-temen yang lain.
Beasiswa Djarum? Hmm, pengen ikutan sih, tapi kan aku bukan aktivis kampus. Udah capek-capek ngurusin persyaratan, tar malah gak lolos tahap awal, males aaah. Eh, tapi siapa tau ntar malah lolos? Kan lumayan.
Pikiranku terus dipenuhi dengan kegalauan antara daftar - gak daftar. Akhirnya aku putuskan untuk berdiskusi dengan Papa & Mama.
Yaudah, iseng-iseng aja daftar. Kalo gak masuk ya gak apa-apa.
Berbekal kata-kata dari Papa, besoknya aku langsung ke Organization Centre di Kampus buat minta formulir. Dibaca lembar demi lembar. Yap! Bismillah aja deh :D
     Pulang ke rumah langsung aja aku isi itu formulir, sekitar 1 jam lah baru selesai. Ngisi formulir ini ibarat bikin puisi, perlu merangkai kata-kata yang bagus, dan dari hati, hihi.
Abis ngisi formulir, aku juga ngumpulin persyaratan lainnya yang dianggap bisa menambah poin. Semuanya dimasukin ke amplop coklat, dan... Bismillah Ya Allah, mudah-mudahan keterima, amiiin..
Peminat Djarum Beasiswa Plus itu gak sedikit, bisa dikatakan merupakan Beasiswa yang diincar oleh para mahasiswa. Mana ada beasiswa masuk iklan di TV? Keren kan?.
Belum lagi keuntungan-keuntungan yang bakalan didapat selain uang sakunya itu. Pelatihan soft skill yang asik dan lokasinya di luar kota! Gak cuma 1 kali pelatihan, tapi ada banyak. Belum lagi kita bakalan ketemu sama penerima beasiswa dari kota lainnya, se-Indonesia. Aaaaa, semakin ngiler deh!

     Jarak kurang lebih 1 bulan setelah aku ngirimin berkas, handphone berbunyi...
Teteh X : Dengan Kharina Utami?
Aku : Iya, saya sendiri.
X : Saya dari Djarum, mau memberitahukan bahwa Anda lolos tahap awal seleksi Beasiswa Djarum.
A : ......
X : Anda diharapkan datang ke Kantor Djarum Tasikmalaya pada tanggal 29 September jam 7 pagi untuk mengikuti psikotes dan interview, pakaiannya rapi ya.
A : .....
X : Halo? Mbak?
A : Eh iya Teh! Hari Kamis ya? Alhamdulillah ya Allah! Tes lagi kan Teh?
X : (sambil ketawa) Iya, jangan telat ya.
A : Siap Teh! Makasih ya.
tuuut..tuuut..
     Dan senangnya tak terbendung, padahal baru lolos tahap administrasi, jingkrak-jingkrak lah itu di tukang es campur. Si abang pun terheran-heran ngeliatin aku segitu girangnya. Sesampainya dirumah, langsung aja aku ngeributin seisi rumah. AKU LOLOS TAHAP AWAL BEASISWA DJARUM!!! YEAAAYYY!!
Mama pun nyeletuk ringan...
Teteh gandeng ih! Lolos tahap awal? Berarti ada tes lagi kan? Belum keterima kan kalo gitu?
*dan-kemudian-hening*
Muhun, tapi kan seneng Mah udah lolos tahap awal juga.
Iya Teh, Alhamdulillah, Mama juga ikut seneng. 
Gak henti-hentinya saya mengucap syukur sama Allah, bahagianyaaaaa.. Padahal awalnya kan aku pesimis banget gak bakalan lolos satu tahap pun. Tapi ternyata, Aaaaaa!! :D
     Persiapan menuju psikotes & interview? Sebenernya aku sih gak nyiapin hal yang khusus. Seperti mandi kembang, bakar buku kumpulan psikotes terus diseduh pake air kopi, haha!. Pokoknya dari hari itu sampai ke hari - H saya cuma berdoa dan minta restu dari kedua orang tua.
     Segitu dulu kali ya buat kisah-kasih awal menjadi seorang Beswan Djarum, dilanjut lagi besok atau mungkin nanti, hehe.. Semangat ya temen-temen!! Happy Saturday! ;)

hap!! IM BACK!

Filed under by amii58 on 17.12

Huaaa.. Udah lama banget ya ini blog gak ditengokin. Hampir 7 bulan yang lalu semenjak kegalauan melanda, akhirnya saya udah kembali pada kehidupan yang normal. Alhamdulillah :). Bangkit dari keterpurukan sebenarnya gak sulit, walaupun pada saat itu sempat bikin saya nyerah dan berkata "gak bisa" berulang kali.
Saya benar-benar bersyukur, pada saat itu saya memiliki orang-orang yang luar biasa. Yang gak pernah berhenti mensuport dan meyakinkan bahwa sikap saya yang meratapi keadaan, menangisi situasi itu USELESS!! *semangat kayak kampanye,haha*.
Wah, jadi flashback nih. Masih jelas banget di ingatan, kata-kata papa yang menunjukan kekhawatirannya terhadap saya, kurang lebih begini ya,

Papa cuma gak mau melihat anaknya terluka sedikitpun.
Papa, seseorang yang saya kira cuek abeeeez, ternyata segitu sayangnya sama anaknya. Uuuuh Papa.. :')
Mama juga gak kalah TOP nya, selalu ngecek keadaan saya, dan gak bosen-bosennya ngajak becanda walaupun terkesan garing dan saya cuma bisa senyum asem, I LOVE YOU MAMA :*
Keluarga saya emang hebat :)
Selain mereka, ada juga temen-temen saya. Bukan ada mungkin ya, BANYAK SEKALI. Temen baru, temen lama. Ya, mereka gak pernah bosen nemenin saya, nyemangatin saya, mereka amazing pokoknya.

Banyak sekali hikmah yang saya ambil dari kejadian itu. Saat itu sih saya merasa jadi orang yang paling sengsara dan menyedihkan, tapi mama bilang,
Itulah ciri bahwa teteh udah mau dewasa. Kalo dibandingin sama masalahnya mama, masalah teteh cuma sebesar tai kuku.
Ini proses. Alhamdulillah saya tak perlu berlama-lama terpuruk, yeayyy! *lagian ngapain mau lama-lama*.
Satu yang harus diingat oleh kalian, bahwa seterpuruk apapun keadaan kita, selalu ada titik cerah, selalu ada jalan, dan kita gak sendiri. Banyak orang yang sebenarnya peduli, sekalipun itu orang yang gak pernah kita sangka.
Tetap semangat ya untuk kita semua! ;)

Kemarin sekitar bulan November saya lolos menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus, aaaa senang sekali! Terima kasih Djarum :)